Minggu, 13 November 2011

contoh surat..

sebelumnya saya mau bilang bahwa bapak adalah insfirasi bagi saya, sosok bapak sangat berpengaruh dalam hidup saya, mungkin bapak tidak mengetahinya bahwa saya banyak belajar dari diri bapak, dari setiap ucapan dan perkataan yang bapak lontarkan pasti terselip sebuah pelajar tentang kehidupan.
kewibawaan yang bapak pancarkan di dalam jiwa bapak terlihat jelas di diri bapak, Subhanallah, maha suci Allah, kata itu yang selalu terlintas dalam benak saya ketika saya melihat sosok bapak. sangat senang rasanya mengenal salah satu dari orang-orang sukses yang ada di dunia ini. ini adalah salah satu anugrah yang tuhan berikan kepada saya, agar saya mau berusaha menjadi orang seperti bapak.
saya yakin asam garam yang ada di dunia ini sedikit banyaknya sudah bapak rasakan, hingga bapak bisa menjadi sosok yang sangat di kagumi oleh orang-orang di sekitar bapak. saya masih teringat ketika bapak masih menjadi ketua Rw 20, beberapa kali saya harus merefisi ulang proposal yang saya buat bersama teman-teman saya agar menjadi lebih sempurna, kalau tidak salah saya harus tiga kali merefisi ulang proposal itu, lelah, memang lelah jika di rasakan, tapi itu adalah pelajaran yang bapak berikan kepada saya secara tidak langsung. Terimakasih.
pernah sekali bapak mengacungkan kedua ibu jari bapak kepada saya sambil tersenyu, ketika di sebuah acara pemilihan ketua Rw baru, senang dan bangga rasanya. saya pun tidah mengetahui kenapa bapak mengacungkan ibu jari bapak ke saya. yang saya tahu hanya ketika itu saya sedang membawa sekardus Aqua.
mungkin bapak sudah lupa, tapi saya akan selalu ingat dengan kejadian itu, karna itu adalah salah satu motivasi yang akan mengunggah hidup saya, karna saya pernah di akui ada oleh orang yang sangat di hormati di Rw 20.
Terimakasih.
pak hidup ini adalah perjuangan, perjuangan yang harus di jalankan. tidak ada waktu untuk berpangku tangan,berharap belas kasihan orang lain.
selama ini saya hanya berpangku pada orang lain mengharap belas kasihan mereka, merepotkan dan membebankan mereka, hingga sebesar ini saya masih selalu berlindung di bawah ketiak orang tua saya. malu dan sedih rasanya. air mata ini selalu ingin menetes ketika saya memikirkan ke adaan keluarga saya, bapak saya sudah berumur 70'thn, sudah tak pantas lagi bekerja, tapi demi keluarga ia rela membanting tulang, walau raga sudah tak sangup lagi mendukung. 
ibu saya sudah lanjut usia sudah berumur lebih dari setengah abad. sudah terlalu banyak kesedihan yang harus ia rasakan untuk keluarga. menangis dan menjerit dalam hati dapat saya lihat dengan jelas di raut wajahnya, perasaan ini teriris rasanya.
malu dan merasa bersalah karna hingga sebesar ini saya masih belum bisa membahagiakan kedua orang tua saya. merasa durhaka jiwa dan diri ini.
saya mempunyai lima orang adik, yang paling tua berumur 14thn dan yang paling kecil baru berumur 1thn. adik-adik saya masih terlalu kecil untuk merasakan pahitnya kehidupan dan beratnya beban yang harus di pikul. beberapa di antara mereka harus mengalami beberapa kali putus sekolah. bahkan mereka sempat membantu mencari uang, sebagai kakak saya merasa bersalah dan saya hanya bisa berdoa ke pada Allah untuk adik-adik saya. Alhamdulillah, semua Adik-adik saya mengerti dengan keadaan yang harus mereka jalani dan Allah pasti memberikan yang terbaik buat hamba-hambanya, dengan izinnya akhirnya adik-adik saya dapat melanjutkan sekolah.
mungkin bapak bingung, kenapa saya menulis surat ini kepada bapak, saya pun Awalnya merasa malu harus menulis surat ini untuk bapak, tapi rasa takut saya kehilangan kedua orang tua saya tanpa bisa membahagiakan mereka lebih besar dari rasa malu saya ini.
saya ingin mengubah hidup saya, saya ingin menjadi anak yang berbakti, saya tidak ingin menghabiskan waktu bersama kedua orang tua saya dengan kesedihan. saya ingin adik-adik saya bisa seperi anak-anak sebayanya. tapi semua itu tidak akan pernah terjadi kalau saya hanya diam diam dan diam.
gaji dari pekerjaan saya yang sekarang ini hanya cukup untuk menutupi uang kontrakan dan listrik. tidak lah cukup untuk makan sehari-hari keluarga saya.
mungkin bapak akan berfikir kenapa saya tidak melamar ke tempat kerjaan yang gajinya cukup untuk kebutuhan saya. saya pun ingin pak. tapi apalah daya, saya tidak mempunyai ijasah SMA karna saya harus putus sekolah di kelas 2 SMA. faktor biayayalah yang menyebabkan saya harus meninggalkan bangku sekolah.
tapi saya punya impian pak. dan saya yakin impian saya layak untuk saya kejar. karna saya yakin harapan itu masih ada.
dan oleh sebab itu pak. saya ingin meminta bantuan kepada bapak, saya ingin meminjam uang lima juta kepada bapak. tiga juta akan saya pakai untuk modal dagang masakan dan dua juta akan saya pakai untuk ujian ijasah paket C, karna saya ingin kuliah pak. saya pun ingin mengapai pendidikan yang tinggi. ingin seperti bapak yang sudah bergelar Sarjana Hukum. dan saya janji uang bapak akan saya ganti setahun kemudian, memang sedikit lama, tapi Insya Allah. Uang itu akan terus saya putar hingga saya bisa menganti uang bapak. dan waktu setahun itu adalah jangka waktu terakhir saya untuk membayar utang saya kepada bapak. saya sangat berharap atas bantuan yang bapak berikan. semoga Allah membalas setiap kepedulian yang bapak berikan kepada saya dan keluarga saya.
Terimakasih pak, karna bapak telah membaca surat saya ini.
saya sangat meminta maaf jika surat saya ini mengganggu bapak.
tapi ini satu-satunya cara yang saya ketahui setelah saya berdoa kepada Allah.
jadi saya sangat-sangat berharap akan bantuan yang bapak berikan.
saya membuat sedikit puisi untuk bapak. karna saya pernah mendengar bapak membacakan puisi di masjid ketika pembukaan terawih pertama. dan maaf kalau puisinya tidak bagus..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar