Kamis, 30 Desember 2010

Renungan Muslim

Google
Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika.
Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika.  Pemuda ini  adalah  salah seorang  yang  diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya.
Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di  Amerika , ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka  semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah  masuk Islam.
Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di  Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampong tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula  ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda
Itupun memenuhi permin! taannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghor-matan lantas kembali duduk.
Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika meli-hat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini." Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia  tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, "Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar.Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pen-deta, "Bagaimana anda Tahu  bahwa saya seorang mus-lim." Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu." Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sana  pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan Mengajukan  beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan  sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.
Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan  dan anda harus menja-wabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan  berkata,"Silahkan!"
Sang pendeta pun mulai bertanya,
 1. Sebutkan satu yang tiada duanya,
 2. dua yang tiada tiganya,
 3. tiga yang tiada empatnya,
 4. empat yang tiada limanya,
 5. lima yang tiada enamnya,
 6. enam yang tiada tujuhnya,
 7. tujuh yang tiada delapannya,
 8. delapan yang tiada sembilannya,
 9. sembilan yang tiada sepuluhnya,
 10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
 11. sebelas yang tiada dua belasnya,
 12. dua belas yang tiada tiga belasnya,
 13. tiga belas yang tiada em-pat belasnya.
 14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak  
     mempunyai ruh!
 15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa  
     isinya?
 16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
 17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak
     menyukainya?
 18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa 
     ayah dan ibu!
 19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab  
     dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
 20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab 
     dengan batu Dan siapakah yang terpelihara dari batu?
 21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap 
     besar!
 22. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap        
     ranting mempunyai 30. daun, setiap daun mempunyai 5   
     buah, 3 di bawah naungan dan dua di Bawah sinaran 
     matahari?"Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu  
     tersenyum dengan senyuman  mengandung keyakinan kepada 
Allah.Setelah membaca basmalah ia berkata,
1. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT 
   berfirman,"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua 
   tanda (kebesaran kami)."(Al-Isra': 12).
3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang 
   dilakukan Nabi Musa Ketika Khidir menenggelamkan sampan,  
   membunuh seor! ang anak kecil Dan ketika  me-negakkan 
   kembali dinding yang hampir roboh.
4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan
   al-Qur'an. 
5. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah 
   SWT menciptakan makhluk.
7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh 
   lapis. Allah SWT berfirman, "Yang telah menciptakan 
   tujuh langit berlapis- lapis. Kamu sekali-kali tidak 
   melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah Sesuatu yang  
   tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).
8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul    
   Arsy ar- Rahman.Allah SWT berfirman,"Dan malaikat-  
   malaikat berada di penjuru- penjuru langit.Dan pada hari 
   itu  delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di 
   atas kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).
9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang 
   diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang 
   bercahaya, angin topan, musim paceklik,katak,darah, kutu 
   dan belalang 
10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah 
   kebaikan.Allah SWT berfirman, "Barangsiapa yang berbuat 
   kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 
   160).
11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-
   saudaraYusuf
12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi 
   Musa yang Terdapat dalam firman Allah,  "Dan (ingatlah) 
   ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami 
   berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.Lalu 
   memancarlah daripadanya dua belas mata air." (Al-  
   Baqarah: 60).
13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah 
    saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh 
    adalah waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman, "Dan waktu 
    subuh apabila fajarnya mulai menying-sing."(At-Takwir: 
    18).
15. Kuburan y! ang membawa isinya adalah ikan yang menelan 
    Nabi Yunus AS.
16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah  
    saudara-saudara Yusuf , yakni ketika mereka berkata 
    kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami 
    pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat 
    barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah 
    kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka,"  tak 
    ada cercaaan ter-hadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub 
    berkata,  "Aku akan memohonkan ampun  bagimu kepada 
    Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi    
    Maha Penyayang." 
17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai       
    adalah suara keledai.Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya 
    sejelek-jelek suara adalah suara keledai."  (Luqman: 
18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu 
    adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan  
    kambing Nabi Ibrahim.
19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang 
    Diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara  
    dari api adalah Nabi Ibrahim.Allah SWT berfirman, 
   "Wahai api dinginlah dan selamatkan   
    Ibrahim."(AlAnbiya':}
20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, 
    yang Diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan   
    yang terpelihara  dari batu adalah Ash-habul Kahfi 
    (penghuni gua).
21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara   
    besar adalah Tipu daya wanita,sebagaimana firman Allah 
    SWT, "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah 
    besar." (Yusuf: 28).
22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting 
    mempunyai 30 daun,setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di 
    bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari    maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan,daun adalah hari dan    buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.
Pendeta dan para hadirin merasa takjub mende-ngar jawaban pemuda  muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta. Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"
Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha  menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil.
Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab  pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.
Mereka berkata,     "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan  semuanya ia jawab,     sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan  namun anda tidak mampu     menjawabnya!"
Pendeta tersebut berkata,"Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah.
" Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda." Sang pendeta pun berkata,"Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa Asyhadu anna
Muhammadar Rasulullah."
Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk Agama Islam.
Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan
Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.
Kaum yang berpikir (termasuk para pendeta) sedianya telah mengetahui bahwa Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan  akan menjaga manusia dalam kesejahteraan baik di dunia dan di akherat..
Apa yang menyebabkan hati-hati para pendeta itu masih tertutup bahkan  cenderung mereka sendiri yang menutup rapat jiwanya..
Semoga Allah SWT memberikan Hidayah kepada mereka yang mau berpikir..
amien
 

Yuk Jaga Pandangan Mata, Upaya Menjauhi Bencana

Jika seorang pelajar ingin meraih kesempurnaan ilmu, hendaklah ia menjauhi kemaksiatan dan senantiasa menundukkan pandangannya dari hal-hal yang haram untuk dipandang karena yang demikian itu akan membukakan beberapa pintu ilmu, sehingga cahayanya akan menyinari hatinya. Jika hati telah bercahaya maka akan jelas baginya kebenaran. Sebaliknya, barangsiapa mengumbar pandangannya, maka akan keruhlah hatinya dan selanjutnya akan gelap dan tertutup baginya pintu ilmu.
(Ibnu Qayyim Al-Jauziyah).
Mata dan hati memiliki ikatan yang kuat. Para dokter akhlaq bertutur, “Antara mata dan hati ada kaitan eratnya. Bila mata telah rusak dan hancur, maka hati pun rusak dan hancur.
Berapa banyak jatuh korban akibat kerlingan mata yang membawa kehancuran dan penderitaan. Sudah amat banyak kita dengar kasus-kasus perbuatan keji yang dilakukan oleh para pemuda (perzinaan, homoseks, lesbian), suami-istri yang bercerai, atau menderitanya anak-anak sebagai korban.
Semua bencana ini berasal dari pandangan mata, sebagaimana kata penyair, “Pandangan, lalu senyuman, kemudian salam dan bicara, lalu janji, kemudian pertemuan”. Pandangan melahirkan lintasan pikran, lintasan pikiran melahirkan nafsu syahwat, nafsu syahwat melahirkan kemauan yang kuat, sehingga menjadi tekad yang bulat. Dari sini dapat dipastikan akan muncul suatu perbuatan, selama tidak ada penghalang. Mustahil bisa terjaga kehormatan dan kesucian keluarga kecuali dengan menahan diri dan menjaga pandangan mata.
Sebuah pepatah mengatakan, “Bersabar menjaga mata lebih mudah daripada bersabar menanggung derita sesudahnya.” Seseorang yang mengumbar pandangannya akan senantiasa menyesal, ia terkena panah dari salah satu panah beracun iblis. ‘Ali bin Abi Thalib ra. pernah berkata, “Mata adalah tempat memancing bagi setan.” Masuknya setan salah satunya ketika seseorang memandang. Sesungguhnya masuknya setan lewat jalan ini melebihi kecepatan aliran udara ke ruangan yang hampa. Setan akan menjadikan wujud yang dipandang seakan-akan indah, menjadikannya sebagai berhala tautan hati. Kemudian mengobral janji dan angan-angan. Lalu ia nyalakan api syahwat dan ia lemparkan kayu bakar maksiat. Seseorang tidak mungkin melakukannya tanpa adanya gambaran wujud yang dipandangnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengingatkan kaum mukminin dan mukminat apa yang menimbulkan syhwat lelaki dan syahwat wanita dan tidak memperkeras peringatan-Nya dari perzinaan saja. Bahkan apa yang mengajak atau mendekatkan pada zina pun dilarang. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.
(Al-Quran al-Karim Surah Al-Isra’ [17]: 32).
Diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Dua pasang mata itu berzina dengan cara melihat.” (Muttafaq ‘alaihi). Dipahami bahwa menatap dengan mata adalah sebagian dari zina karena mendapat bagian yang besar dari kelezatan serta hiburan antara pria dan wanita. Oleh sebab itu, pandangan mata harus dijaga.
MANFAAT MENJAGA PANDANGAN MATA
[1]. Mendekatkan hati kepada Allah.
Melepaskan pandangan tanpa kontrol dapat merusak dan menjauhkan hati dari Allah, serta dapat memutuskan hubungan antara hamba dan Tuhan. Para pemerhati masalah jiwa mengemukakan bahwa antara mata dan hati ada satu celah dan jalan. Manakala mata rusak, maka hati pun rusak, dan menjadi tempat kotoran. Hati itu tak bisa lagi menjadi fasilitas untuk mengenal, mencintai, dan menuju Allah.

[2]. Memberikan pakaian penuh cahaya kepada hati.

Melepaskan pandangan secara bebas berarti membusanai hati dengan pakaian kegelapan. Karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan ayat an-Nur (cahaya) segera setelah memberikan perintah menjaga pandangan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
”Katakanlah kepada orang-orang mukmim untuk menjaga pandangan mata mereka dan menjaga kemaluan mereka”
(Al-Qur’an Al-Karim Surah An-Nur [24 ]: ayat 30)
Setelah itu, Allah menyebutkan hasil atau pengaruhnya,
“Allah adalah cahaya yang menerangi langit dan bumi. Cahaya-Nya itu bagaikan lubang, yang di dalamnya ada pelita … “
(Al-Qur’an Al-Karim Surah An-Nur [24]: ayat 35)
Yaitu, seperti cahaya Allah di dalam hati hamba-Nya yang mukmin yang menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Manakala hati mendapat nur, hati itu dapat menerima berbagai kebaikan dari segala sisi. Namun, ketika hati gelap, ia menerima seluruh musibah dan keburukan dari semua tempat.

[3]. Melahirkan firasat yang benar, yang dengannya seseorang bisa membedakan antara yang hak dan yang batil, antara yang jujur dan yang dusta.

Syuja’ al-Karmaniy mengatakan, ”Siapa yang mengisi lahiriahnya dengan mengkuti sunnah dan mengisi batinnya dengan senantiasa mawas diri, menjaga pandangan dari yang terlarang, menahan diri dari syubhat, dan makan yang halal, pasti firasatnya tidak pernah salah.” Syuja’ sendiri adalah orang yang firasatnya senantiasa benar.
[4]. Membuat hati berkonsentrasi dalam memikirkan hal-hal yang baik.
Mengumbar pandangan, akan membuat seseoarang akan lupa akan hal itu, karena ada pembatas antara dia dan hatinya. Jiwanya pecah dan ia jatuh ke dalam perangkap hawa nafsunya dan lalai mengingat Tuhan.
Ada kisah menarik mengenai menjaga pandangan ini. Karena sangat menjaga pandangannya, sebagian orang menduga bahwa Rabi’ bin Khutsaim buta. Selama dua puluh tahun, ia sering berkunjung ke rumah ibnu Mas’ud, ”Temanmu yang telah buta telah datang.” Ibnu Mas’ud tertawa karena ucapan itu. Ketika melihat Rabi’, Ibnu Mas’ud berkata, ”Alangkah gembiranya al-mukhbitiin (orang-orang yang merendahkan diri dihadapan Allah). Demi Allah, seandainya Muhammad Shallallahu ’alaihi wa Sallam melihatmu, pasti beliau senang.”
Mata yang selalu dijaga dari hal-hal yang diharamkan, tidak akan tersentuh oleh api neraka sebagaimana sabda Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam, “Tiga pasang mata tidak akan menyentuh api neraka, yaitu mata yang menutup dari apa yang diharamkan oleh Allah, mata yang terjaga di jalan Allah, dan mata yang menangis karena takut kepada Allah.” (Hadits Riwayat Imam Hakim dan Imam Baihaqy).
Balasan itu setimpal dengan amal. Barangsiapa yang menundukkan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah, niscaya Allah akan mencemerlangkan cahaya bashirahnya. Siapa yang meninggalkan sesuatu demi Allah, Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik baginya. Apabila seseorang menjaga pandangan dari hal-hal yang haram, Allah akan menggantikannya dengan nur pandangan-Nya. Allah juga akan membukakan untuknya pintu pengetahuan, iman, makrifat, dan firasat yang benar.
Sebagai penutup, nasihat dari Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah untuk memohon pada Allah agar menghidupkan hati kita.
Sungguh aneh orang yang punya keperluan dan memohon agar Allah memenuhinya, namun ia tak memohon untuk menghidupkan hatinya agar tidak terjangkit kebodohan, agar disembuhkan dari penyakit syahwat dan syubhat; sebab jika hati telah mati maka ia tak akan merasakan kedurhakaan kepada Allah.
(Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah)
Wallahu a’lam bish-showab wa ‘afwu minkum.

Selasa, 23 November 2010

Tashiro, Sebuah Pulau yang Penduduknya Mayoritas Kucing

Desa Tashiro dikenal di Jepang sebagai 'Pulau Kucing'. Namun kini warganya yang kebanyakan sudah lanjut usia mengharapkan hal lain yakni kedatangan warga baru. Dihuni 100 warga, rata-rata di atas 70 tahun, komunitas Tashiro mengharap para kucing bisa menjadi magnet dalam kampanye menarik wisatawan dan pada akhirnya menambah jumlah penghuni desa.

http://www.asiaone.com/A1MEDIA/travel/12Dec08/others/20081230.184447_20081230-afp-catisle-a.jpg


"Kalau dilihat desa ini seolah begitu damai. Tapi kalau misalnya ada kebakaran, tidak ada yang bisa menolong kami. Saya berharap banyak anak muda pindah ke sini. Di Tashiro banyak warga yang mau mengajari mereka cara menangkap ikan," ungkap Yutaka Hama, 49, sebagai pimpinan badan promosi wisata Tashiro.

Hama pindah ke Tashiro beberapa tahun lalu dan kini juga mencari nafkah sebagai pengelola penginapan dan nelayan. Istrinya, Aiko, sejauh ini merupakan perempuan termuda di desanya pada usia 37 tahun. Selain Aiko, kebanyakan perempuan Tashiro sudah berusia di atas 60 tahun.

Tashiro tidak dihuni seekor anjing pun. Selain itu, pemandangan yang biasa terlihat di kota-kota modern di Jepang juga absen. Sebut saja misalnya toko serba ada, lampu lalu lintas sampai anak-anak. Populasi manusia di situ telah menurun sepuluh kali lipat sejak 1960, karena banyak warga pindah ke kota lain.

http://www.cctv.com/program/newshour/20090716/images/1247730410406_1247730410406_r.jpg

Namun beberapa tahun lalu, Tashiro mulai terkenal sebagai 'Pulau Kucing'. Waktu itu sebuah stasiun televisi membuat acara tentang Jack the Lop Ear, seekor kucing jantan belang hitam-putih. Sekarang Jack adalah atraksi utama di kotanya. Gerak-geriknya yang lamban dibanding kucing lain malah membuat popularitasnya meroket.

"Saya begitu senang bisa melihat Jack. Setelah pensiun, saya mau tinggal di sini saja," tutur Shiho Amano, 18, yang menyukai kucing. Amano khusus datang dari Nagoya ke Tashiro untuk menyaksikan pameran foto yang digelar badan promosi wisata. Telepon genggamnya sudah penuh oleh foto-foto kucing terkenal itu.

Jack bukan kucing pertama yang menjadi idola nasional di Jepang. Bukan juga yang pertama mampu membawa keberuntungan untuk sebuah wilayah. Tahun lalu seekor kucing bernama Tama diangkat sebagai "pimpinan" stasiun kereta api Kinokawa di prefektur Wakayama.

Sebuah topi kepala stasiun pun diberikan kepadanya. Kehadiran Tama menggiring turis ikut datang ke kota kecil tersebut.

Para nelayan Tashiro sering memberi ikan kepada para kucing. Kehadiran kucing jadi gampang terdeteksi di pulau seluas 3,14 kilometer persegi dan terletak 20 kilometer dari pelabuhan Ishinomaki di utara Jepang itu. Kapal feri penghubung ke pulau ini biasanya hanya mengangkut 10-20 penumpang per hari setelah musim panas. Namun sejak September lalu, jumlah itu meningkat dua kali lipat di hari biasa dan lebih dari tiga kali lipat pada akhir pekan

"Kami lihat makin banyak yang datang membawa kamera dan makanan, bukannya alat pancing," ujar seorang pegawai kapal feri Ajishima. Ditambahkannya, para turis tetap datang meski sudah dekat musim dingin.

hikmah renungan

ari Jabir bin Abdullah r.a katanya, dia mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:”Sentiasa ada segolongan umatku yang selalu memperjuangkan yang hak. Mereka selalu menang sampai hari kiamat.

Huraian Dan Pengajaran Hadis:

Islam bukan sekadar suatu perkataan yang disebut oleh lidah sahaja, bukan pula bererti kelahiran seseorang di dalam sebuah negara tertentu yang disebut sebagai negara Islam dan mempunyai lambang keislaman, juga tidak bererti kelahiran seorang yang ibu bapanya muslim.

Kita sering membicarakan tentang Islam akan menang, Islam akan tertegak tetapi apakah yang kita lakukan untuk menuju ke arah itu? Perjuangan menegakkan Islam masih belum berakhir.

Di manakah kita ketika saudara-saudara kita dihina, diinjak-injak, disembelih, diperkosa? Pernahkah kita kenangkan nasib mereka walau sedetik? Pernahkah lidah mengucapkan doa kemenangan untuk mujahid-mujahid Islam ini?

Apakah sumbangan kita untuk mereka? Sebenarnya bangsa atau umat yang menjadi pilihan Allah yang akan sentiasa diberikan kemenangan ialah bangsa muslim yang hidupnya terus memperjuangkan agama Allah sekalipun mereka berlainan bangsa dan warna kulit.

Inilah konsep yang unggul mengenai negara dan rupa bangsa yang sentiasa beroleh kemenangan dan kekal merdeka.

Minggu, 21 November 2010

Pemuda-Pemudi Harapan Islam 
 
Tika, sebut saja begitu. Tampilannya oke juga. Begitu kata orang-orang. Maklum, doi blesteran punya. Ayah Singapur, Ibu Singecet. Upss.. itu sih kerja bakti bebenah rumah atuh ya? Itu bahasa Jawa yang artinya; ayah yang ngapur, ibu yang ngecat. He..he..he..
Yup, Tika dijuluki sama teman sekelasnya sebagai “si gadis seksi”. Kalo mau dibandingin sama Norah Jones? Ya, kira-kira setingkat di bawah penyanyi yang ngetop via tembang Don’t Know Why itu lah. Waduh, pantesan tuh gerombolannya Rudy pada ijo matanya kalo Tika lewat di hadapan mereka. Tika, adalah gadis muslimah. Tapi, kayaknya doi masih doyan hidup bebas sesuka hatinya. Agama, menurutnya cuma urusan sholat, zakat, dan puasa. Paling banter Islam yang doi kenal adalah pas perayaan Maulid, Isra Mi’raj, dan juga lebaran. Selain itu, doi nggak ngeh soal Islam. Kasihan banget ya?
Sobat muda muslim, Tika juga punya teman main lho. Namanya, Rangga. Tapi sumpah, ini bukan Rangga “si mata elang” di film A2DC? Kebetulan aja memang namanya sama. Oya, Rangga-nya Tika ini mirip-mirip Justin Timberlake yang pernah punya ‘skandal’ sama Britney Spears. Maklumlah seleb, full skandal. Duh, kok mirip seleb semua ya? Tak usah heran, dua anak ini emang indo. Seperti kebanyakan bintang muda di sinetron kita; Roger Danuarta, Indra L Brugman, Nicolas Saputra, dan teman satu ‘spesies’ lainnya.
Tika dan Rangga akrab banget. Sampe-sampe sulit dipisahkan antara keduanya. Di mana ada Tika, di situ ada Rangga. Anehnya, meski menyandang gelar anak sekolah, tapi mereka sama sekali nggak mood belajar. Sebaliknya, justru malah jadi aktivis ngeceng di mal, atau sekadar larak-lirik adik kelas pas waktu istirahat atau olahraga. Siapa tahu mau temenan sama orang beken (idih, maunya).
Teman remaja, sedihnya lagi, remaja muslim dan muslimah yang menjalani kehidupan begitu jumlahnya bejibun banget, lho. Nggak di kota, nggak di desa. Teman remaja yang nyablak bin amburadul kelakuannya sangat mudah kita jumpai. Ada yang kuat pacarannya, ada yang sok jagoan dengan menjadi aktivis tawuran, termasuk banyak juga yang hura-hura alias ‘binatang’ pesta, nggak ketinggalan teman remaja yang tampangnya kalem, tapi bandelnya minta maaf.
Oya, ada juga lho yang kayaknya pengen kelihatan islamnya. Misalnya, teman remaja puteri banyak yang udah mau pake kerudung. Yang cowoknya juga mulai seneng melihara jenggot dan pake baju koko. Tapi, maaf-maaf saja, itu nggak dibarengi dengan ilmu agama yang cukup. Jadinya, yang puteri juga pake kudung gaul, yang cowoknya juga masih liar. Jenggot sih boleh, tapi kelakuannya sebelas-duabelas, alias sodaraan ama Daron Malakian, John Dolmayan, Shavo Odadjian, dan Serj Tankian yang tergabung dalam SOAD (System of A Down). Itu tuh, grup band pujaan anak sekarang yang ngetop lewat tembang Toxicity dan Chop Suey. Wis, pokoke komplit tipe remaja muslim kita ini.
Sobat muda muslim, tipe remaja yang tadi disebutkan adalah contoh amburadulnya sebagian besar remaja Islam. Padahal, merekalah yang seharusnya menjadi tumpuan harapan Islam. Tapi apa mau dikata, wong di antara kita udah banyak yang begitu. Terus, kudu seperti apa sih pemuda-pemudi harapan Islam itu?
Ahli pikir dong!
Tampilannya sih boleh aja rapi jali. Tapi kudu dibarengi dengan pemikiran yang oke juga dong. Malu atuh, kalo ada remaja Islam yang nggak tahu bagaimana caranya sholat. Konyol juga kalo masih nanyain gimana caranya wudhu. Tapi beginilah realita yang kayaknya pantas juga bagi kita untuk prihatin. Betapa banyak teman remaja yang nggak mengisi otaknya dengan pemikiran Islam yang mantap. Maklum, rata-rata remaja sekarang lebih banyak menghabiskan waktunya di tempat hiburan, atau sekadar mengisi waktu luang dengan pembicaraan yang miskin makna.
Sobat muda muslim, tradisi para sahabat, kaum muslimin generasi pertama, adalah banyak berpikir. Sebab, kalo kita jadi ahli pikir, insya Allah bisa menjalani hidup ini dengan benar. Saking pentingnya aktivitas berpikir ini, para sahabat sampe mengaitkannya dengan keimanan. Mereka berkata: “Cahaya dan sinar iman adalah banyak berpikir.” (dalam kitab Ad-Durrul Mantsur, jilid II, hlm. 409).
Memang sih, aktivitas berpikir saat ini sangat langka dilakukan anak muda. Jangankan anak muda, wong tuo aja udah pada males mengoptimalkan peran otaknya. Padahal kalo otak kita digunakan, itu sama dengan mengasah pedang, akan kian tajam. Justru kalo otak dibiarin nganggur, alias nggak pernah diajak untuk mikir, apalagi mikir yang berat-berat, Insya Allah, dijamin bakalan tumpul binti beku.
Aduh, sayang banget lho. Padahal, tentu saja, kemampuan otak kita bisa deh diaduin sama produk keluaran intel, pentium 4. Prosesor ini sebenarnya masih kalah jauh dengan kemampuan otak kita, sebab Allah Swt. menciptakannya untuk bisa berpikir dan menganalisa dengan mantap. Entah berapa juta giga, space yang Allah berikan untuk otak kita. Inilah pemberian Allah yang kudu kita syukuri. Itu sebabnya, sungguh hueran jika masih ada manusia yang ogah untuk memanfaatkan kinerja otak dengan optimal. Utamanya untuk hal-hal yang berkaitan dengan Islam dan kehidupan ini.
Kita seharusnya ‘ngiri’ juga lho, sama Imam Syafi’i yang pada usia 7 tahun udah hapal al-Quran 30 juz. Insya Allah, itu adalah contoh bagaimana membiasakan otak kita bekerja keras. Makin sering digunakan, otak kita makin oke. Para sahabat Rasulullah, utamanya yang termasuk khulafa ar-Rasyiddin, semuanya mujtahid mutlaq. Artinya, Abu Bakar ra, Umar bin Khaththab ra, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib adalah orang-orang yang ahli pikir, alias mufakkir.
Ahli ibadah euy!
Nah, pemuda dan pemudi Islam kudu memposisikan diri sebagai ahli ibadah (muta’abid). Dan memang kalo udah ahli pikir, kemungkinan besar, kalo nggak mau menyebut pasti, biasanya juga ahli ibadah.
Dalam kitab Taqarrub ila Allah, karangan Fauziy Sanqarth terdapat sebuah pernyataan dari salah seorang pemimpin Islam ketika menggambarkan kader-kadernya. Seperti ditulis dalam kitab itu, salah seorang pemimpin Islam yang dimaksud mengatakan bahwa, “Sebaik-baik pemuda adalah yang bersikap sebagai orang tua, bisa memejamkan matanya dari kejahatan; berat langkah kakinya menuju kebathilan; demi beribadah ia khusyu’ dan betah begadang semalaman. Sungguh Allah melihat mereka pada malam hari ketika punggung-punggung mereka condong kepada juz al-Quran. Setiap kali salah seorang dari mereka membaca ayat tentang surga, mereka menangis karena rindu kepadanya. Ketika membaca ayat tentang neraka, mereka benar-benar histeris seakan-akan bencana neraka jahannam itu ada di antara kedua telinga mereka.”
Sobat muda muslim, sekadar sebuah pertanyaan, dan jawabannya cukup kamu sendiri yang tahu. Jujur saja pada diri kamu sendiri. Pertanyaan kita sederhana saja; bagaimana dengan sholat kamu? Pengennya kita sih, moga saja nggak bolong-bolong ya? Bagaimana dengan puasa kamu? Harapan kita, kamu juga getol puasa sunah Senin-Kamis. Apalagi mau deket ramadhan, jangan lupa puasa ramadhan pol sebulan penuh. Wajib lho.
Bagaimana dengan baca al-Quran? Wah, kepengen kita sih kamu bisa menyempatkan diri baca tiap hari, meski cuma sepuluh ayat sekalipun. Tul ngagk? Jadi, biasakan deh. Terus, bagaimana dengan shalat malam kamu? Hmm.. sekali lagi, harapan kita nih, kamu lebih sering untuk melakukannya. Amalan sunah ini sebagai tambahan pahala ibadahmu. Firman Allah Swt.: Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (TQS al-Isrâ’ [17]: 79)
Oya, bagaimana pula dengan shadaqoh kamu? Moga aja nggak sayang menyisihkan uang seribu atau dua ribu rupiah ke keropak masjid ya? Soalnya, adakalanya uang dua puluh ribu rupiah bisa dengan mudah langsung ‘menguap’ kalo kamu jajan di resto sekelas McD or KFC. Bebas aja ‘ngasih’ uang ke resto Amrik itu. Kalo ke masjid, naga-naganya sih masih nimbang untung-rugi. Duh, jangan sampe deh!
Oya, kamu perlu tahu, apa sih arti ibadah? Sobat, ibadah (al-‘Ibaadah) secara bahasa adalah (ath-Thaa’ah) taat (Kamus al-Muhiith, oleh Fairûz Abâdiy, bab tentang ibadah). Sedangkan menurut istilah (makna hukum), al-‘Ibaadah memiliki dua makna, yaitu secara umum dan secara khusus. Makna al ‘ibaadah secara umum, yaitu ketaatan kepada perintah-perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Dalil dalam masalah ini adalah: Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku (TQS. adz-Dzâriyât [51]: 56)
Adapun makna khusus dari al-‘Ibaadah adalah segala bentuk perintah dan larangan hukum syara’ yang mengatur hubungan seorang muslim dengan Rabb-nya, yaitu apa-apa yang disebutkan oleh fuqaha sebagi ibadah seperti shalat, zakat, haji, puasa, dan jihad. Dalam hal ini, maka yang kita maksudkan sebagai ibadah hanyalah dalam maknanya yang khusus saja. Kita berdoa, moga kamu dan kita juga tentunya, jadi ahli ibadah (muta’abid). Amin.
Pejuang Islam
Wow, keren banget. Perfect memang. Sudahlah ahli fikir, ahli ibadah, ditambah pula dengan menjadi pejuang Islam. Itu sih ideal banget ya? Kamu tentunya mau punya tipe seideal begini kan? Bagi yang akalnya masih ‘waras’, tentunya kepengen banget tampil sempurna. Iya nggak? Jadi, kita upayakan yuk!
Sobat muda muslim, pemuda dan pemudi harapan Islam. Selain ahli pikir dan ahli ibadah, maka akan lebih utama jika menjadi pejuang Islam juga. Para sahabat Rasulullah, telah memiliki tiga kriteria tersebut. Ambil contoh, Ali bin Abi Thalib, selain cerdas dan sholeh, juga adalah pemuda pejuang Islam. Hebat bukan? Saat ini, Islam membutuhkan kaum muslimin yang kuat dalam segala hal, termasuk kemampuannya dalam rangka perjuangan untuk menegakkan syariat Islam di muka bumi ini. Tentunya, agar Islam menjadi satu-satunya sistem kehidupan yang diterapkan di dunia ini, dan memberikan rahmat bagi seluruh alam.
Sobat muda muslim, saudara-saudara kita di Palestina bahkan sudah membuktikannya. Mereka tak gentar dalam berjuang melawan penjajah Israel. Bahkan banyak di antara mereka yang rela meregang nyawa demi kemuliaan Islam dan kaum muslimin. Tidakkah kita tergoda untuk mengikutinya? Firman Allah Swt.: Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. (TQS Ali ‘Imran [3]: 169)
Oke deh, kita bertekad dalam ucapan dan perbuatan kita untuk menjadi pemuda dan pemudi harapan Islam yang mufakkir, muta’abid, dan mujahid. Jadi ngaji yuk! Allahu Akbar! ?